kanalsuararakyat.com, PATI-Seorang pemuda asal Desa Wegil, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Galih (20) menjadi korban penganiayaan di Jalan Sukolilo-Prawoto turut Desa Prawoto, Kecamatan Sukolio, Pati, Sabtu (8/6) dini hari.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, korban meninggal akibat ditusuk senjata tajam oleh pelaku. Kemudian mayat korban ditaruh di depan Puskesmas Sukolilo 2 turut Desa Prawoto.
Jenazah korban yang berlumuran darah itu pun sempat divideo dan disebar ke grup WhatsApp, dengan tujuan mencari identitas dan alamat korban. Setelah viral, baru diketahui identitas dan alamat korban.
Kepala Desa Wegil, Heri Priyanto saat dikonfirmasi membenarkan ada seorang warganya yang menjadi korban penganiayaan hingga meninggal. Informasi tersebut pertama kali diterima dari Kepala Desa Prawoto sekitar pukul 01.00 WIB.
‘’Korban sudah dibawa ke puskesmas namun sudah dalam keadaan meninggal dunia,’’ kata Dia.
Sambungnya, sementara hasil pemeriksaan tim medis, korban mengalami luka bacokan benda tajam di bagian punggung. Sedang penyebab meninggalnya korban, pihaknya mengaku masih menunggu hasil otopsi,’’Pastinya masih menunggu otopsi,’’ tuturnya.
Adapun asal muasal terjadinya penganiayaan, Heri menuturkan, berdasarkan informasi yang diterima, semual korban dan pelaku saling tantang di media sosial. Kemudian bertemu di tempat kejadian perkara (TKP).
Tetapi saat bertemu korban tidak sendiri, melainkan bersama tujuh teman lainnya. Mereka berboncengan mengendarai empat sepeda motor. Sementara lawannya membawa lima sepeda motor.
‘’Jadi, selain korban meninggal ada satu yang mengalami luka-luka. Saat ini masih dirawat di puskesmas,’’ jelasnya.
Terpisah, Kapolresta Pati Kombespol Andhika Bayu Adhitama melalui Kasatreskrim Kompol M Alfan Armin membenarkan adanya peristiwa tersebut. Saat ini korban meninggal sudah dibawa ke RSUD untuk diotopsi.
‘’Saat ini olah tkp masih dilakukan,’’ katanya.
Ditanya jalan cerita kasus tersebut, dimana kelompok korban dan lawannya bertemu di jalan Sukolilo-Prawoto turut Desa Prawoto. Saat itu korban bersama tujuh temannya bertemu rombongan pelaku, dan terjadi keributan.
‘’Korban dibacok dengan senjata tajam,’’ katanya.
Terkait informasi adanya saling tantang, Alfan menegaskan masih melakukan penyelidikan. Saat ini pun tengah meminta keterangan dari sejumlah saksi, dan anggota sedang mengumpulkan barang bukti di lapangan.
‘’Kami masih melakukan pemeriksaan para saksi,’’ pungkasnya. (fir/ksr)