kanalsuararakyat.com, KUDUS-Setelah mendapat laporan dan melihat video aksi bocah hadang mobil pick up di Jalan Raya Kudus-Jepara, Kanit Kamseltibcar Satlantas Polres Kudus, Ipda Turmudi mendatangai SD 1 Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Rabu (3/1) pagi.
Dalam kesempatan itu, Turmudi menegaskan, aksi bocah SD itu sangat membahayakan pengendara lain dan diri siswa tersebut.
‘’Kemarin saya dapat laporan, ada anak SD melakukan aksi seperti di video yang tersebar. Maka kami cepat datang untuk memberikan edukasi kepada adik-adik,’’ tuturnya.
Pihaknya pun mengimbau kepada warga sekolah yang lokasi gedung sekolahnya dekat jalan raya, agar menutup pintu gerbangnya. Disisi lain, perlu adanya peningkatan pengawasan dari para guru dan dibangun pagar pembatas.
‘’Saya menilai pengawasan Bapak/Ibu guur kurang. Maka, saya imbau awasi lebih ketat, terutama saat jam istirahat pintu gerbang dikunci,’’ tandasnya.
Masih kata Turmudi, imbuan ini tidak hanya untuk SD 1 Garung Lor, tetapi juga sekolah lain yang berada di dekat jalan raya. Maka, diharapkan saat jam istirahat, tidak ada siswa yang bermain-main di tepi jalan.
‘’Bermain di tepi jalan itu sangat berbahaya. Tahun ini, kami juga akan terus mengunjungi sekolah untuk memberikan edukasi. Terutama sekolah yang ada di tepi jalan,’’ pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, baru-baru ini viral sebuah video yang memperlihatkan sejumlah siswa jenjang sekolah dasar (SD), sedang bermain di tepi jalan raya Kudus-Jepara. Tiba-tiba, satu siswa lari ke tengah jalan dan menghadang sebuah mobil pick up.
Setelah itu, sejumlah siswa itu berlarian masuk ke halaman sekolah, saat mobil pick up melintas di depan pintu gerbang sekolah setempat. Diduga supir mobil pick up memarahi para siswa tersebut, lantaran aksinya membahayakan.
Video tersebut pun tersebar di media sosial, dan membuat banyak orang tua dan para guru miris.
Belakangan diketahui, siswa yang melakukan aksi nekat itu adalah siswa Kelas V SD 1 Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Saat dikonfirmasi, Rabu (3/1), Kepala Sekolah SD 1 Garung Lor, Kusrini pun membenarkan. Kata Dia, peristiwa itu terjadi pada saat jam istirahat, Selasa (2/1) pukul 09.00 WIB.
‘’Ya saat itu jam istirahat. Saat itu semua Guru masuk kantor, dan tidak bisa memantau kegiatan anak-anak karena (jarak) kelas dan kantor jauh,’’ ungkap Kusrini. (ksr/F1)