kanalsuararakyat.com, KUDUS-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus mencatat ada 48 titik tanggul sungai di Kudus mengalami longsor. Titik tanggul longsor itu tersebar di 13 desa di lima wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Mejobo, Kota, Undaan, Kaliwungu dan Jekulo.
Kalakhar BPBD Kabupaten Kudus, Mundir mengatakan, pasca banjir selama dua pekan kemarin, terinventarisir ada 48 titik tanggul yang mengalami longsor. Kendati, untuk saat sekarang pemerintah daerah Kudus belum bisa berbuat banyak untuk menangani tanggul longsor tersebut.
‘’Karena kewenangan sungai ada di pusat, kami akan koordinasikan dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) selaku perwakilan pemerintah pusat di daerah,’’ kata Mundir, Senin (16/1).
Mundir merincikan, 48 titik tanggul longsor itu berlokasi di Sungai Dawe turut Desa Golantepus sebanyak 8 titik, Sungai Piji turut Desa Hadiwarno 4 titik, Sungai Dawe turut Desa Temulus 4 titik dan di Sungai Piji turut Desa Kesambi 3 titik.
Selain itu, Sungai Gelis turut Desa Singocandi 4 titik, Sungai Wulan turut Desa Undaan Lor 4 titik, Sungai Wulan Drainase (SWD) 1 turut Desa Setrokalangan 2 titik, Sungai Jrakah turut Desa Gamong 4 titik.
‘’Kemudian Sungai Jrakah turut Desa Setrokalangan 2 titik, Sungai Logung turut Desa Bulung Kulon 3 titik, Sungai Logung turut Desa Sadang 3 titik, Sungai Jawik turut Desa Plade 3 titik dan Sungai Dawe turut Desa Mejobo 5 titik,’’ paparnya.
Sebelumnya, Bupati Kudus, Hartopo mengatakan, segera menindaklanjuti arahan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono terkait penanganan banjir di Kudus. Arahan itu soal koordinasi dengan BBWS Pemali Juana dan Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Seluna.
‘’Arahan dari Pak Menteri kemarin segera kita tindak lanjuti dengan gencar berkoordinasi dan berkomunikasi bersama BBWS Pemali Juana dan BPSDA Seluna,’’ kata Hartopo.
Sambungnya, masukan dan solusi pun telah diungkapkannya secara langsung kepada Menteri Basuki soal penanganan banjir di Kudus. Menyusul banjir di Kudus tahun ini telah menggenangi pemukiman warga di 30 desa sampai 2 pekan.
‘’Kita sudah komunikasi langsung dengan Pak Menteri PUPR. Kita jelaskan semua permasalahannya. Juga kita beri masukan terkait solusi penanganan banjir ini dengan normalisasi sungai dan penggantian pompa air,’’ pungkasnya. (F1)