kanalsuararakyat.com, KUDUS-Pemkab Kudus melalui Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) setempat, mengalokasikan dana sebesar Rp 9,259 miliar untuk rehabilitasi tujuh puskesmas. Dana tersebut bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2023.
Kepala DKK Kudus, dokter Andini Aridewi mengatakan, tujuah puskesmas yang akan direhab tahun ini meliputi Puskesmas Rendeng dengan alokasi Rp 3,1 miliar, Puskesmas Jati Rp 2,3 miliar, Puskesmas Sidoreksi Rp 1,4 miliar, Puskesmas Tanjungrejo Rp 930 juta dan Puskesmas Ngembal Kulo Rp 800 juta
‘’Selain itu untuk rehab dua Puskesmas Pembantu (Pustu), yakni Pustu Bulungcangkring dengan alokasi Rp 637 juta dan Pustu Jekulo Rp 92 juta,’’ paparnya, baru-baru ini.
Menurut Andini, rehabilitasi tujuh gedung puskesmas itu mendesak untuk dilanjutkan. Seperti halnya rehab pada gedung Puskesmas Rendeng, dimana tahun lalu mendapat kucuran Rp 1,4 miliar yang bersumber dari DBHCHT 2022. Dan tahun ini, kembali mendapat kucuran R 3,1 miliar.
‘’Kami berharap tahun ini bisa rampung seluruhnya untuk ruang pelayanan di lantai 2,’’ katanya.
Sambungnya, kegiatan serupa juga dilaksanakan di Puskesmas Jati, Sidorekso dan Tanjungrejo. Sedang yang baru tahun ini, untuk Puskesmas Ngembal Kulon untuk perbaikan aula. Kemudian rehabilitasi Pustu Bulungcangkring peninggian bangunan, menyusul setiap musim penghujan selalu kebanjiran.
Ditanya pelaksanaan rehabilitasi, Andini menegaskan, kegiatan rehabilitasi lima Puskesmas dan dua pustu itu ditargetkan akan dimulai pada akhir Mei 2023 mendatang. Selama 4 bulan kedepan, diupayakan sudah rampung dan bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat.
‘’Dengan adanya kegiatan rehabilitasi gedung Faskes ini, pelayanan publik pada bidang kesehatan di Kudus semakin meningkat,’’ pungkasnya. (F1)