Grobogan – Pemkab Grobogan diminta menata penggunaan Gedung Olahraga (GOR) yang ada saat ini. Sebab, GOR di kawasan Simpanglima ini sering dipakai untuk kegiatan di luar olahraga. Terutama, buat acara pernikahan.
Beralih fungsinya GOR ini menyebabkan berkurangnya lagi tempat untuk kegiatan olahraga.
“Namanya GOR harusnya diprioritaskan untuk kegiatan olahraga saja. Kalau acara lainnya sebaiknya cari tempat di luar GOR. Misalnya, di gedung Wisuda Budaya,” kata anggota DPRD Grobogan Moh Kamal Sidiq saat berlangsung rapat paripurna DPRD Grobogan, Rabu (26/7/2017). .
Menurutnya, kalaupun terpaksa digunakan untuk acara di luar olahraga maka frekuensinya harus dibatasi. Porsinya tidak boleh lebih banyak dari penyelenggaraan kegiatan olahraga.
“Sarana prasarana untuk menggelar aktivitas olahraga di Grobogan ini masih minim. Jadi, keberadaan GOR memang lebih banyak dibutuhkan untuk kegiatan olahraga,” tegas politisi dari Partai Golkar itu.
Sementara itu, sejumlah pihak sebelumnya sempat meminta Pemkab Grobogan agar membuat lagi sebuah tempat yang bisa dipakai buat beragam kegiatan olahraga. Baik untuk sekadar tempat latihan, maupun menggelar sebuah even kejuaraan.
Pernyataan itu dilontarkan seiring minimnya tempat untuk menggelar aktivitas olahraga di Grobogan. Kondisi ini menyebabkan beberapa cabang olahraga yang saat ini masih eksis, terpaksa harus menggelar latihan di tempat seadanya. Misalnya, taekwondo yang rutin berlatih di teras Stadion Krida Bhakti Purwodadi.
“Dengan sarana yang minim kita masih bisa masuk empat besar di Porprov lalu. Dengan prestasi ini kita harapkan bisa menggugah semangat dari pemkab untuk membenahi sarana dan prasarana olahraga. Soalnya, tahun depan sudah ada penyelenggaraan Porprov lagi,” cetus Maryono, salah seorang pemerhati olah raga di Purwodadi.
sumber: murianews.com