kanalsuararakyat.com, KUDUS-Akar Rumput Hijau Kudus yang merupakan salah satu tim pemenangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menggelar istighosah dan konsolidasi bertajuk ‘Silaturahmi’, di gedung serbaguna turut Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Kudus, Selasa (16/1/2023).
Sekretaris Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Kabupaten Kudus Mawahib Afkar mengatakan, target kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dinaikkan menjadi 65 persen. Keyakinan itu menyusul bertambahkan dukungan dari ribuan guru swasta di Pantura Timur.
‘’Sebelumnya target kemenangan 60 persen, dan sekarang bertambah 5 persen karena ada dukungan dari guru swasta,’’ kata Wahib.
Kata Dia, peserta istighosah dan konsolidasi kali ini, diikuti oleh seribuan guru swasta. Diantranya dinaungi oleh Forum Komuniasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kudus, dan telah tergabung dalam Akar Rumput Hijau.
Dalam istighosah tersebut, juga dihadiri Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama, Kiai Asep Saifudiin Chalim yang juga Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto. Kiai Chalim juga merupakan Pembina TKN 02.
‘’Banyaknya dukungan dari para kiai, yang mana Kudus juga inheren sebagai kota santri, kami pun semakin optimistis bisa memenangkan,’’ tandasnya.
Lanjutnya, program Prabowo-Gibran kedepan, juga keberlanjutan dari pemerintahan masa Presiden Ke-7, Joko Widodo. Program tersebut tertuang di dalam rekonsiliasi antara Presiden Jokowi dengan Capres-Cawapres 02 itu.
Menurutnya, ketika Prabowo-Gibran menang, maka bidang pendidikan akan menjadi prioritas advokasi kepada pemerintahan. Sehingga perhatiannya semakin ditingkatkan. Terutama terkait dengan tingkat kesejahteraan guru swasta.
‘’Apalagi seperti di Kabupaten Kudus, sudah ada payung hukum soal madrasah diniah. Maka peluang meningkatkan kesejahteraan guru swasta semakin besar,’’ imbuhnya.
Sedang Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama, Kiai Asep Saifudiin Chalim mengajak guru swasta untuk memenangkan Prabowo-Gibran dalam satu kali putaran. Hal itu sebagai bentuk kecintaannya terhadap Negara Indonesia.
‘’Menang dengan kejujuran dan keadilan, tidak menang dengan menghalalkan berbagai hal,’’ tegasnya.
Kiai Chalim beralasan, memenangkan Capres-Cawapres 02 dalam satu putaran, untuk menghemat anggaran. Meskipun negara sudah mengalokasikan anggaran untuk itu. Disisi lain menang dalam satu putaran, guna menghindari konflik.
‘’Jika terjadi konflik sesama anak bangsa, kasihan. Lebih baik, kita garap segera Indonesia menjadi lebih maju dan makmur,’’ tutupnya. (ksr/F1)