Lokakarya 7 “Panen Hasil Belajar” Digelar di Kudus

by Desember 23, 2022
Kabar Kudus 0   58 views 0

Asisten Pemerintahan Setda Kudus, Agus Budi Satriyo didampingi Kepala Disdikpora Kudus, Harjuna Widada meninjau stand Lokakarya 7 “Panen Hasil Belajar”, di Aula DPRD Kudus.

 

kanalsuararakyat.com, KUDUS-Guru Penggerak (GP) di Kabupaten Kudus gelar Lokakarya 7 bertajuk ‘’Panen Hasil Belajar’’ Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5 Provinsi Jawa Tengah, di Aula Gedung DPRD Kudus, Kamis (22/12). Kegiatan tersebut diikuti 74 Calon Guru Penggerak (CGP).

Diketahui, Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan khusus guru yang bersifat tranformatif. Kegiatan ini juga sejalan dengan program pada Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendukbudristek) yang digalakkan sejak 2020.

Asisten Pemerintahan Setda Kudus, Agus Budi Satriyo ditemui dilokasi, mengatakan Lokakarya ini sebagai bukti bahwa guru penggerak bisa menularkan ilmunya kepada guru lainnya. Khususnya yeng belum mendapatkan kesempatan menjadi guru penggerak.

‘’Tetapi, yang paling penting tetap menjaga integritasnya da nada kontrol yang baik agar target prestasi anak didiknya bsia mencapai tujuan. Selain itu, jangan sampai meninggalkan budi pekerti,’’ tegas, Agus.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Harjuan Widada pun memberikan apresiasinya atas terselenggaranya Lokarkarya 7 itu.  Apresiasi juga diberikan kepada para guru yang menampilkan karyanya, dan menularkan kepada guru yang lain setelah mendapat sertifikat sebagai guru penggerak.

‘’Mereka (guru penggerak) sebagai pionir perubahan yang dapat mendongkrak kemajuan pendidikan di Indonesia. Disisi lain, sebagai pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang anak didiknya secara holistic, aktif dan proaktif,’’ ujarnya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wiayah III Jawa Tengah, Sugiyanto menambahkan, guru di Kabupaten Kudus yang sudah mendapat sertifikat sebagai guru penggerak, akan diprioritaskan untuk mengikuti seleksi kepala sekokah. Hal itu pun sudah diakomodasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

‘’Jadi tidak perlu khawatir. Sertifikat itu ada manfaatnya, selain memajukan sistem pembelajaran di sekolah,’’ kata Sugiyanto.

Masih kata Sugiyanto, di Kudus sendiri sampai sekarang tercatat sudah ada 74 guru penggerak. Jumlah itu terbanyak di wilayah III Jawa Tengah. Sehingga pihaknya mendorong Disdikpora setempat untuk mengoptimalkan guru penggerak yang ada.

‘’Guru penggerak ini harus dioptimalkan oleh dinas pendidikan kabupaten untuk meningkatkan keualitas anak didiknya,’’ tutup Sugiyanto. (F1)