kanalsuararakyat.com, KUDUS-Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muayyad Al Maliky Kabupaten Kudus menggelar Ujian Sekolah Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS), Senin-Sabtu, 6-11 Maret 2023. Ujian tersebut baru kali pertama digelar, agar para santrinya bisa mendaftar perguruan tinggi tanpa ijazah paket sekolah.
Kepala SMPIT Qolsaba Ponpes Al Muayyad Al Maliky Kudus, Syaifuddin Najib mengatakan, PKPPS perdana ini diikuti 41 santri Ulya (pelajar setara SMA), di komplek Ponpes Putra Al Muayyad Al Maliky turut Desa Jati Wetan Kecamatan Jati, Kudus.
‘’Sedang teknis PKPPS dilaksanakan secara online, dengan menggunakan smartphone berbasis android atau iOS,’’ kata Najib di temui di lokasi, Senin (6/3)
Pihaknya merincikan, 41 peserta ujian itu terdiri 31 santri putrid an 10 santri putra. Mereka akan menjawab materi ujian seperti PPKN, Al Quran, Sejarah Indonesia, Bahasa Indonesia, Al Hadist, Matematikan, Aqidah, Akhlak dan Bahasa Inggris.
‘’Selain itu, ada materi tentang Ekonomi, Fiqih, Geografi, Tarikh, Sosiologi dan Bahasa Arab,’’ paparnya.
Dia menambahkan, PKPPS ini disambut antusias oleh seluruh santri. Sebagai bukti, selama menggarap soal tidak menemukan kendala. Bahkan, mereka juga memilih memakai providernya sendiri dibanding koneksi wifi yang disediakan pihak sekolah.
‘’Tapi Alhamdulillah berjalan dengan lancar,’’ tuturnya.
Pihaknya berharap, setelah dilaksanakan ujian sekolah PKPPS, para santri Al Muayyad Al Maliky Kabupaten Kudus, bisa memiliki ijazah yang legal dan setara dengan yang diterbitkan sekolah umum. Dengan demikian bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
‘’Semoga setelah ini, ada santri yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,’’ ujarnya.
Salah seorang santri Ponpes Al Muayyad Al Maliky Kudus peserta ujian sekolah PKPPS, Nailam Roatina Indah Azzulfa (18) mengaku antusias mengikuti ujian yang baru kali pertama digelar di ponpesnya. Dia sendiri mengaku setelah ini akan kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
‘’Saya mau kuliah di UGM. Tapi orang tua diminta mondok dulu, dan Alhamdulillah sudah khatam 30 juz,’’ tutup Nailam warga Kecamatan Jekulo, Kudus. (F1)