kanalsuararakyat.com, KUDUS-Harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) di Kabupaten Kudus mulai mengalami kenaikan. Bahkan kenaikan harga komoditas ini terjadi sejak pekan lalu.
Ngatini (60) pedagang bahan pokok di Pasar Bitingan Kudus, mengatakan, harga cabai hingga bawang saat ini cukup tinggi, dibanding kondisi perekonomian masyarakat Kota Kretek saat sekarang.
‘’Yang naik harga cabai hingga bawang merah dan putih saat ini,’’ kata Ngatini, Rabu (14/12).
Dikatakan, harga cabai merah yang sebelumnya Rp 18 ribu per kilogram, saat ini naik menjadi Rp 22 ribu per kilogram. Kemudian harga cabai rawit dari Rp 20 ribu menjadi Rp 26 ribu per kilogram. Dan untuk harga cabai rawit setan, dari Rp 30 ribu menjadi Rp 38 ribu per kilogram.
Kemudian harga bawang merah kecil, dari Rp 20 ribu menjadi Rp 22 ribu per kilogram, bawang merah besar dari Rp 26 ribu menjadi Rp 28 ribu per kilogram, dan harga bawang putih dari Rp 20 ribu menjadi Rp 23 ribu per kilogram.
‘’Memang kenaikannya tidak langsung. Sedikit demi sedikit menjadi segitu sekarang,’’ imbuhnya.
Menurutnya, kenaikan harga komoditas tersebut biasa terjadi menjelang perayaan natal dan tahun baru (Nataru). Bahkan sebagian pedagang di salah satu pasar tradisional di Kudus tersebut, sebelumnya pun sudah memprediksi.
Kendati, pedagang kepokmas berharap kenaikan harga komoditas tersebut tidak terlampau tinggi. Sebab kenaikan harga itu juga akan mempengaruhi minat pembeli.
‘’Saya berharap pemerintah bisa mengendalikan harga kebutuhan pokok masyarakat,’’ ujarnya.
Selain cabai dan bawang, harga telur ayam juga ikut naik saat-saat ini. Hal itu diungkapkan pedagang telur ayam di Pasar Bitingan Kudus, Sri Pujiati (48). Kata Dia, per Rabu (14/12) mengalami kenaikan Rp 2.000 per kilogram. Jadi, dari harga Rp 28 ribu menjadi Rp 31 ribu per kilogram.
‘’Kenaikan harga ini sudah sekitar seminggu yang lalu,’’ tuturnya.
Sambungnya, kenaikan harga telur ayam ini juga dipengrahui perayaan Nataru tahun ini. Dirinya pun berharap, kenaikannya tidak terlalu tinggi agar bisa dijangkau oleh masyarakat.
’’Sudah saya prediksi akan naik jelang hari libur nasional. Pernah juga naik sampai Rp 35 ribu per kilogram menjelang hari raya Idul Fitri kemarin,’’ tandasnya.
Menanggapi kenaikan harga Kepokmas tersebut, Sulasih (47) mengaku masih dalam batas wajar, karena menjelang hari raya Idul Fitri lalu lebih tinggi dari sekarang. Namun dirinya juga berharap kenaikannya tidak terlalu tinggi menjelang perayaan Nataru tahun ini.
‘’Kalau ada kenaikan jangan terlalu tinggi. Kalau bisa, mudah-mudahan harga bisa kembali normal semua,’’ pungkasnya. (F1)