kanalsuararakyat.com, KUDUS-Sebanyak 134 siswa-siswi SMA 1 Kudus tampak antusias saat berkunjung ke Fakultas Pertanian (FP) Universitas Muria Kudus (UMK), Kamis (26/01/2023). Kunjungan kali ini mengandung maksud meningkatkan implementasi merdeka belajar bagi siswa sekolah.
Dalam kesempatan tersebut, siswa-siswi SMA 1 Kudus dijelaskan mengenai proses berkembangnya tanaman. Setelah itu, siswa-siswi SMA 1 Kudus juga diajak membuat dan mengolah limbah sampah organik menjadi pupuk kompos.
Selanjutnya, siswa-siswi yang hadir diajak belajar sambil berkeliling menuju Laboratorium Kultur Jaringan. Dilanjutkan menuju Rumah Kompos, Laboratorium Agronomi, hingga Laboratorium Proteksi Tanaman yang menjadi fasilitas yang ada di Fakultas Pertanian UMK.
Sebagai informasi, FP UMK memiliki Rumah Kompos yang memanfaatkan limbah-limbah sampah organik masyarakat di sekitar kampus. Yang kemudian diolah menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi tanaman.
Kepala Sekolah SMA 1 Kudus, Drs. Sudiharto M.A.P. berharap, siswa SMA 1 Kudus yang hadir dapat mengambil manfaat dari kunjungan tersebut. Pihaknya menjelaskan, kunjungan ke UMK memang sebagai bentuk implementasi kurikulum Merdeka Belajar.
“Mudah-mudahan melalui kerjasama ini dapat berlanjut ke hal-hal positif baik bagi UMK dan SMA 1 Kudus,” jelasnya.
Sudiharto juga menyarankan kepada para siswanya jika ingin melanjutkan cita-citanya bisa langsung ke UMK saja.
“UMK menjadi salah satu Universitas kebanggaan di Kudus, tidak perlu jauh-jauh kalian bisa memilih lanjut ke UMK,” ajaknya.
Sementara itu, kunjungan SMA 1 Kudus kali ini juga dimanfaatkan Dekan FP UMK, Ir. Veronica Kristiani, M.P. sebagai momentum FP UMK untuk lebih mengenalkan program studi (prodi) terbaru, yaitu Prodi Agribisnis.
“Tahun ini kita telah membuka prodi baru Agribisnis, tidak hanya mempelajari bidang Pertanian yang tidak hanya berhubungan dengan Lab (Laboratorium),” terangnya.
“Prodi Agribisnis menjadi salah satu pilihan bagi para calon mahasiswa yang ingin belajar di bidang pertanian beserta bisnis dalam pengelolaan pertanian secara modern,” pungkasnya. (F1)