kanalsuararakyat.com, SEMARANG-Suasana mencekam terjadi di kawasan Simpang Lima Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (31/7/2023) pagi kemarin. Setelah ratusan peserta unjuk rasa tak dikenal memenuhi jantung Kota Atlas itu, dan melakukan aksi anarkis dengan menyerang aparat keamanan.
Sejumlah massa lainnya pun melakukan aksi provokasi, sehingga pengguna jalan menjadi ketakutan dan memilih menghindar dari kawasan Simpang Lima. Dan tepat di depan Hotel Louis Kienne, massa membakar dan meledakkan sebuah mobil, sekitar pukul 08.30 WIB.
Amukan massa itu akhirnya dapat dihentikan ketika pasukan dari Polda Jawa Tengah dan Kodam IV/Diponegoro melakukan penindakan secara terukur. Kemudian dibantu anggota satpol PP Pemprov Jateng, juga melakukan pengamanan obyek vital kota Semarang yang jadi target rusuh massa.
Dalam penindakan secara terukur, petugas berhasil menangkap sejumlah provokator aksi. Selain itu, memberikan pertolongan terhadap peserta aksi yang terluka dalam aksi anarkis itu.
Tidak hanya itu, tiga unit helikopter juga diterjunkan, untuk mengevakuasi seorang tokoh Very Important Person (VIP), tepat di atas roof top hotel Louis Keinne.
Aksi mencekam tersebut merupakan bagian dari program Latihan Penanggulangan Gangguan Keamanan Berintensitas Tinggi Terhadap VIP selama Pemilu 2024, yang diinisiasi oleh Polda Jateng, Kodam IV/Diponegoro dan Pemprov Jateng.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, latihan ini penting untuk digelar menjelang pemilu. Khususnya dalam mengamankan tokoh VIP dalam situasi kritis atau chaos.
“Hari ini Polda Jateng, Kodam IV Diponegoro dan Pemprov Jateng, menggelar latihan gabungan dalam rangka pengamanan dan penanggulangan terkait dengan VIP selama pentahapan pemilu 2024,” tutur Luthfi.
Menurutnya, latihan itu dilakukan guna menyamakan persepsi dan SOP, serta meningkatkan profesionalisme dalam rangka pengamanan pentahapan pemilu. Terutama menghadapi gangguan keamanan berintensitas tinggi.
“Selain itu juga sebagai wujud sinergitas TNI Polri dan Pemerintah Propinsi Jateng guna suksesnya Pemilu Serentak 2024,” lanjut Kapolda.
Kata Luthfi, kegiatan tersebut diikuti 1598 personil gabungan TNI, Polri dan Pemprov Jateng. Dalam latihan itu, disimulasikan berbagai tahapan pengamanan yang dilakukan guna menghadapi peningkatan eskalasi gangguan keamanan.
‘’SOP bersama ini untuk memangkas adanya birokrasi manakala di wilayah kita terjadi adanya eskalasi kontijensi. Melalui latihan ini, kita uji SOP bersama antara Polda Jateng Kodam IV Diponegoro dan Pemerintah Provinsi,’’ tandasnya.
Sementara Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono, menyebut simulasi yang diperagakan dalam latihan ini adalah contoh kecil dari penanganan yang dilakukan oleh TNI dan Polri bila terjadi gangguan keamanan berintesitas tinggi.
“Sinergitas antara TNI Polri dan Pemerintah Daerah di Jawa Tengah sudah dilakukan sejak lama. Tidak ada tentara kerja sendiri, polisi kerja sendiri, pemerintah kerja sendiri. Semua bersinergi dalam menghadapi permasalahan di lapangan,” tgasnya.
Pihaknya berharap, seluruh tahap pemilu 2024 dapat berjalan dengan lancar. Sehingga sitkamtibmas di wilayah Jawa Tengah dapat terjaga.
“Kita berharap pemilu nanti tidak ada kendala dan semua masyarakat dapat menerima dengan ikhlas apapun hasilnya,” ujarnya.
Sedang Sekda Propinsi Jateng, Sumarno menambahkan, pihaknya pun mengapresiasi kesiapan TNI dan Polri untuk menjaga sitkamtibmas di wilayah Jawa Tengah. Dirinya juga berharap, gangguan keamanan sebagaimana yang disimulasikan dalam latihan tidak sampai terjadi di wilayah Jawa Tengah.
“Tadi kita lihat kesiapan yang dilakukan dalam simulasi sangat luar biasa. Kita berharap situasi ganggungan kamtibmas seperti yang disimulasikan tidak terjadi di Jawa Tengah. Kita semua ingin pemilu di Jateng aman dan lancar,” tutupnya. (F1)