kanalsuararakyat.com, KUDUS-Badan Pengawas Pemilu Umum (Bawaslu) terus gaungkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Kudus yang damai dan berintegritas. Deklarasi tersebut sebagai bentuk komitmennya demi mensukseskan pesta demokrasi 14 Februari 2024 mendatang.
‘’Kami sudah siap melakukan pengawasan Pemilu yang digelar serentak pata tahun 2024 mendatang,’’ tegas Ketua Bawaslu Kudus, Moh Wahibul Minan, usai Deklarasi Pemilu Damai dan Berintegritas, di halaman Kantor Bawaslu Kudus, baru-baru ini.
Sambungnya, pada gelaran Pemilu 2024 mendatang, akan diterjukan 29 Panitia Pengawas Pemilu tingkat Kecamatan (Panwascam) dan 132 Panitia Pengawas Pemilu tingkat Kelurahan/Desa (PPKD).
‘’Mulai persiapan sampai pelaksanaan, kami akan selalu mengawasi dengan acuan kerja yang ada. Ini untuk menjaga pesta demokrasi yang LUBER (langsung, umum, bebas dan rahasia) dan JURDIL (jujur dan adil),’’ jelasnya.
Masih kata Minan, untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang Damai dan Berintegritas, Bawaslu Kudus akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Mulai dari lembaga hingga masyarakat pun dilibatkan untuk mengawal dan mengawasi pemilihan umum tersebut.
Pihaknya meyakini, jika tahapan Pemilu di Kudus berjalan secara Luber dan Jurdil, akan mengnghasilkan sosok pemimpin yang dapat diandalkan dan bermanfaat bagi masyarakat secara luas. Untuk itu, Bawaslu Kudus telah menyusun pedoman dan alat kerja pengawasan.
‘’Kami juga akan terus meminimalisir terjadinya pelanggaran pada tahapan Pemilu 2024. Pelanggaran itu harus dicegah dari hulu,’’ tandasnya.
Disinggung daerah rawan gesekan politik, Minan mengakui sudah memetakan desa mana yang saja terdapat calon peserta Pemilu 2024, dan desa yang rawan terjadi kerusuhan soal politik. Pemetaan daerah tersebut berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya.
‘’Ya, kami sudah memetekan dan daerah rawan akan menjadi fokus kami. Misalnya di wilayah Kecamatan Undaan dan Mejobo,’’ pungkasnya. (F1)
